Selasa, 18 Juli 2023

Pawai obor memperingati tahun baru Islam 1445 H di Desa Kendal Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon

 

**Berita: Pawai Obor Memperingati Tahun Baru Islam 1445 H Bersama Masyarakat Desa Kendal Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon**


Cirebon, 1 Muharram 1445 H - Masyarakat Desa Kendal, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, memeriahkan pergantian tahun dengan menggelar pawai obor meriah dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 H. Kegiatan yang diikuti oleh ribuan warga ini berhasil menciptakan atmosfer kegembiraan dan semangat kebersamaan yang tinggi.


Pawai obor, yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Kendal dengan kerjasama dari lembaga keagamaan dan masyarakat setempat, bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan keagamaan antarwarga dalam menyambut Tahun Baru Islam. Acara ini menjadi momen yang spesial, di mana seluruh masyarakat desa turut berpartisipasi dengan antusias.


Pada malam yang penuh berkah, masyarakat Desa Kendal berkumpul di lapangan desa yang telah dihias dengan lampu-lampu warna-warni. Dengan obor yang dinyalakan, warga berbaris membentuk kelompok-kelompok dan mulai berjalan melintasi jalan-jalan utama desa. Masing-masing kelompok membawa obor yang menyala dengan cahaya yang memancarkan semangat dan harapan baru.


Selama pawai, terdengar zikir dan takbir yang dipanjatkan oleh para peserta pawai, menciptakan suasana yang penuh kekhidmatan. Warga saling bertegur sapa dan berdoa bersama untuk keselamatan, kemakmuran, dan kedamaian di Tahun Baru Islam yang baru ini. Kemeriahan semakin terasa dengan adanya penampilan grup Marawis dan hadrah yang mengiringi langkah warga dengan irama dan dentuman drum yang memukau.


Bapak Imron sebagai masyarakat setempat, mengungkapkan kebahagiannya atas antusiasme masyarakat dalam memeriahkan pawai obor tersebut. Ia menyampaikan harapannya agar semangat kebersamaan dan semarak keislaman yang tercipta pada acara ini dapat terus terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengucapkan selamat tahun baru Islam kepada seluruh warga desa dan berpesan agar momentum ini dijadikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan di tahun yang baru.


Kegiatan pawai obor memperingati Tahun Baru Islam 1445 H di Desa Kendal sukses menjadi momen yang mempersatukan masyarakat. Dalam suasana yang penuh cahaya dan kegembiraan, warga desa ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kecintaan mereka terhadap agama Islam. Semoga semangat ini terus terjaga dan membawa berkah dan kemajuan bagi Desa Kendal serta seluruh umat Muslim di Kabupaten Cirebon.

Rabu, 12 Juli 2023

Khotmil Qur'an Ponpes Baitul Amanah 2023

 


Berita Terbaru: Khotmil Qur'an Meriahkan Moment Penuh Berkah di Pondok Pesantren Baitul Amanah Cirebon


Cirebon, 12 Juli 2023 - Pondok Pesantren Baitul Amanah di Cirebon memeriahkan momen penuh berkah dengan pelaksanaan khotmil Qur'an yang diselenggarakan secara megah. Acara ini dihadiri oleh ribuan jamaah, termasuk santri, ulama, dan masyarakat sekitar, yang berkumpul untuk merayakan penyelesaian pembacaan seluruh ayat Al-Quran oleh sejumlah santri yang telah menyelesaikan tahap pembelajaran mereka.

Dalam suasana yang penuh kegembiraan dan kekhidmatan, khotmil Qur'an di Pondok Pesantren Baitul Amanah menjadi momen yang sangat berarti bagi santri dan komunitas Islam di sekitarnya. Para santri yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dalam upaya mempelajari dan memahami Al-Quran dengan tekun, kini menyaksikan pencapaian luar biasa mereka.

Khotmil Qur'an dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan pemuka masyarakat yang memberikan sambutan dan doa-doa pengharapan. Acara dimulai dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibacakan secara bersama-sama oleh para santri. Kemudian, satu per satu, santri yang telah menyelesaikan tahap pembacaan seluruh ayat Al-Quran dipanggil ke hadapan untuk menerima penghargaan dan ucapan selamat atas keberhasilan mereka.

Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Amanah, Ust.Dahlan S.Ag menyampaikan rasa bangga dan syukur atas dedikasi dan kerja keras para santri dalam mempelajari Al-Quran. Beliau mengungkapkan, "Khotmil Qur'an ini adalah bukti nyata dari kesungguhan dan keseriusan santri kita dalam menimba ilmu agama. Semoga Al-Quran yang telah mereka pelajari menjadi petunjuk hidup mereka dan sumber keberkahan bagi mereka dan masyarakat sekitar."


Selain Ust.Dahlan S.Ag juga menekankan pentingnya memahami pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Quran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap agar para santri yang telah menyelesaikan khotmil Qur'an dapat menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan moralitas.


Khotmil Qur'an di Pondok Pesantren Baitul Amanah juga menjadi momen yang mengundang kegembiraan dan kebersamaan dalam masyarakat. Berbagai kegiatan sosial dan keagamaan dilaksanakan sepanjang acara, termasuk penggalangan dana untuk yayasan amal, pameran seni Islam, serta kuliner tradisional yang menampilkan beragam hidangan khas daerah.


Masyarakat sekitar memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Pondok Pesantren Baitul Amanah dan para santrinya atas penyelenggaraan khotmil Qur'an yang membanggakan ini. Mereka melihat acara tersebut sebagai sarana untuk memperkokoh ikatan keagamaan, mempromosikan budaya baca Al-Quran, dan mengapresiasi prestasi para santri yang telah menyelesaikan tahap pembacaan seluruh ayat Al-Quran.


Dengan keberhasilan yang diraih dalam khotmil Qur'an ini, Pondok Pesantren Baitul Amanah di Cirebon semakin dikenal sebagai pusat pendidikan Islam yang berkualitas dan mampu mencetak generasi muda yang memiliki pemahaman agama yang kokoh. Semoga semangat dan keberkahan yang terpancar dari acara ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus mendalami dan mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.


Akhir kata, semoga momen khotmil Qur'an ini menjadi awal yang baru bagi para santri untuk terus mengejar ilmu agama dengan semangat dan keikhlasan. Mari kita bersama-sama mendorong dan mendukung upaya-upaya pembelajaran Al-Quran agar kita semua dapat hidup dengan penuh keberkahan dan kesucian.


Ditulis oleh Muchammad Najiich 

Jumat, 23 September 2022

SEJARAH PEMIKIRAN PAUD DAN PARADIGMA TOKOH MUSLIM

 

MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN PAUD DAN PARADIGMA

TOKOH MUSLIM

 

Disusun untuk memenuhi tugas

    Mata Kuliah        : Konsep Dasar PAUD

              Dosen Pengampu : Ibu Lathifah, S. Pd. I, M. Pd.l

 

 

Disusun Oleh :

1.      Siti masyitoh

2.      Reyna Anastasia

3.      Alifta Nuur Fadhilah

4.      Sisiliana Raisyah Rosiana

5.      Choirunnisa

6.      Puja Aulia

7.      Nanda syifa Faridah

 

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2020

 

KATA PENGANTAR

 

        Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Konsep Dasar PAUD,dengan judul "Sejarah Pemikiran dan Paradigma Tokoh Muslim".

         Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

          Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

 

 

 

Majalengka, 09 Oktober 2020

 

 

Kelompok 2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL ..................................................................... I

KATA PENGANTAR ................................................................... II

DAFTAR ISI ................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN

     A. Latar Belakang ................................................................... 4

     B. Rumusan Masalah ............................................................. 4

     C. Tujuan Pembelajaran ......................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

     A. Menurut Nashih Ulwan ....................................................... 5-6

     B. Menurut Ibn Qoyyim Al-Jawziyah ...................................... 6-8

     C. Menurut Ibn Sina ................................................................. 8-9

     D.  Menurut Al-Ghozali ............................................................ 9-10

BAB III PENUTUP

      A. Kesimpulan ........................................................................ 10

      B. Daftar Pustaka ................................................................... 11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

         Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini ini tidak terlepas dari teori-teori yang di sampaikan oleh para ahli, baik ahli psikologi, filsuf, dan pemerhati pendidikan.Teori-teori serta aliran-aliran tersebut sangat membantu guru-guru saat ini dalam menghadapi Anak Usia Dini, metode apa yang harus dilakukan untuk mengajar anak dan bagaimana menghadapi anak serta perilaku-perilakunya.

          Makalah ini akan membahas mengenai tokoh-tokoh beserta pemikirannya mengenai pendidikan Anak Usia Dini, serta membahas mengenai teori-teori yang dipergunakan dalam mengembangkan program pada pendidikan Anak Usia Dini.

B. Rumusan Masalah

      1. Apa yang dimaksud sejarah pemikiran PAUD.

      2. Bagaimana konsep pendidikan AUD menurut tokoh-tokoh muslim ?

C. Tujuan Pembelajaran

      1. Untuk mengetahui sejarah pemikiran PAUD

      2. Untuk mengetahui metode-metode yang bisa dilakukan untuk mengajar AUD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Menurut Nashih Ulwan

a.       Biografi

         Abdullah Nashih Ulwan adalah seorang tokoh muslim, lahir dikota Halab, Suriah pada tahun 1928. Tepatnya di daerah Qodhi Askar yang teletak di Bandar Halab, Syiria.8 Nama lengkapnya adalah Al-Ustadz Syaikh Abdullah Nashih Ulwan, selanjutnya disebut Nashih Ulwan.Ayahnya, Syeikh Said Ulwan adalah seorang yang dikenal di kalangan masyarakat sebagai seorang ulama dan tabib yang disegani. Said Ulwan dapat mengobati berbagai penyakit dengan ramuan akar kayu yang dibuat sendiri.

        b.   Pendidikan

         Syeikh Said Ulwan menyekolahkan beliau ke Madrasah Agama untuk mempelajari ilmu agama dengan cara yang lebih luas.Pada tahun 1949 beliau memperoleh ijazah menengah agama kemudian melanjutkan studi di salah satu pusat pengajian di Mesir dalam bidang Syariah Islamiah.Ulwan memasuki Universitas al Azhar pada tahun berikutnya dan memperoleh ijazah pertama dalam Fakultas Ushuluddin pada tahun 1952. Dan melanjutkan S-2 di perguruan tinggi lulus pada tahun 1954 dan menerima ijazah spesialis bidang pendidikan setaraf dengan Master of Arts (MA).

c.  Peran Dalam Dunia Pendidikan

         Nashih Ulwan adalah orang yang pertama kali memperkenalkan mata pelajaran Tarbiyah Islamiyah sebagai pelajaran dasar di sekolah. Pada perkembangan selanjutnya, pelajaran Tarbiyah Islamiyah ini menjadi mata pelajaran wajib yang harus diambil murid-murid di sekolah menengah di seluruh Suriyah.Ulwan menjadikan universitas sebagai senjata tarbiyah yang sangat berkesan dalam mendidik generasi bangsa yang akan datang. Prinsip yang digunakan ialah guru sebagai orang tua, mendidik mereka seperti mendidik anak-anak sendiri. Ulwan telah meletakkan pondasi yang sangat tinggi dalam pendidikan, yaitu membawa dan membimbing pelajar ke arah mencintai Islam dan beramal dengannya serta sanggup melakukan apa saja untuk memenangkan Islam.

1.       Konsep Pendidikan Perspektif Abdullah Nashih Ulwan

         Anak merupakan anugerah Allah yang terbesar yang diberikan kepada orang tua. Disamping sebagai anugerah, anak merupakan amanat yang dibebankan ke pundak orang tuaNashih Ulwan berpendapat bahwa seorang anak yang dilahirkan adalah ibarat kertas putih yang bersih dari apapun. Pendidiklah (orang tua) yang mendidik mereka dan membentuk kepribadian mereka sesuai apa yang diajarkan, dicontohkan, dibiasakan kepada mereka.Sebagai pendidik anak, orang tua dan guru harus mengetahui aspek-aspek pendidikan apa saja yang harus diperhatikan.

          Nashih Ulwan telah mengidentifikasi aspek-aspek pendidikan yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh seorang pendidik dalam mendidik anak didiknya, aspek-aspek pendidikan tersebut meliputi: pendidikan iman, pendidikan moral, pendidikan mental, pendidikan fisik, pendidikan intelektual, pendidikan sosial.

          Abdullah Nashih Ulwan telah merangkum beberapa metode yang efektif dalam mendidik anak. Secara eksplisit Nashih Ulwan mengemukakan 5 metode pendidikan dalam buku tersebut, yaitu:

a.       Pendidikan dengan keteladanan

b.      Pendidikan dengan kebiasaan (pengulangan)

c.       Pendidikan dengan nasihat

d.      Pendidikan dengan memberikan perhatian dan pengawasan

          Berikut ini beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh pendidik menurut Abdullah Nashih Ulwan :

a.       Perhatian segi keimanan pada anak

b.      Perhatian segi moral anak

c.       Perhatian segi mental dan intelektual anak

d.      Perhatian segi jasmani anak

e.       Perhatian segi psikologi anak

f.        Perhatian segi sosial anak

B. Menurut Ibn Qoyyim Al-Jawziyah

       a.  Riwayat Hidup Ibn Qayyim Al-Jawziyyah

          Ibn Qayyim Al-Jauzyah adalah seorang ahli fiqh, Muhaddits, Mufassir, ahli Nahwu, Ushuli dan Mutakallim yang hidup pada abad 8 H/13 M. Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Syams al-Din Muhammad Ibn Abi Bakr Ibn Ayyub ibn Sa'ad Ibn Harits Ibn Makkiy Zany al-Din al-Zur'iy al-Dimasyqy. Ibnu Qayyim lahir pada tanggal 7 Safar tahun 691 H bertepatan dengan 29 Januari 1292 M di Azra, salah satu desa di Damaskus .

         b.  Riwayat Pendidikan Ibn Qayyim Al-Jawziyah

           Ibn Qayyim Al-Jawziyyah memulai pendidikannya di madarasah al- Jawziyyah di bawah pengawasan langsung dari ayahnya yang ketika itu adalah pengelola madarasah tersebut. Al-Jawziyyah adalah nama sekolah di Damaskus yang dibangun oleh seorang yang dikenal dengan nama Abdurrahman al-Jawzy. Madarasah ini merupakan salah satu madarasah Hambaliyyah terbesar di kota Damsyik ketika itu. Selanjutnya ia pernah melakukan rihlah ilmiyah ke Mesir dan ke Mekkah.

        c. Karya-karya Ibn Qayyim Al-Jawziyyah dan Karakteristik Pemikirannya

           Karya-karya Ibn Qayyim Al-Jawziyyah meliputi berbagai bidang ilmu antara lain: Tafsir, Fiqh, Hadits, Ilmu Kalam, Tasawwuf, Sejarah dan juga Kimia. Di antara karya-karya Ibn Qayyim Al-Jawziyyah yang terkenal adalah: Bidang Tafsir: Tafsir al-Qayyim , al-Tibyan Fi Aqsam al-Qur'an, Tafsir al-Fatihah, Tafsir al-Mu'awwidzatain dan Usdhul al-Tafsir. Bidang Hadits: Hadits al-Manar al-Munif fi al-Shahih wa al-Dhaif, Tahdzib al- Sunnah abi Dawud, Al-Wabil al-Shayyib min Kalam al-Thayyib,dan al-Da'I ila Asyarf al-Masa'i. Bidang Fiqh dan Ushul Fiqh: I'lamal-Muwaqqi'in an Rabb al-'Alamin , Al-Shalat wa Ahkam Tarikhiha, Jawab al-Kafi Liman Saal 'an al-Dawa al-Syafi, Tuhfat al-Wadud bi akhkam al-Maulud, Hukmu Ighmami Hilali Ramdhan, Nikah al-Muhrim, Raf'u al-Yadain fi as-Shalah, bayan al-Dalil 'ala Istghnai al-Musabaqah 'an al-Tahlil, Al-Thuruq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al-Syar'iyyah dan al-Tahlil fi Maa Yahillu waYahrimu min Libas al-Harir.Bidang Ilmu kalam/ Teologi dan filsafat: Miftah dar al-Sa'adah, Syifa al-'Alil fi al-Qadha wa al-Qadar wa al-Hikmah wa al-Ta'lil, Ijtima' al-Juyus al-Islamiyah 'ala Ghawz al-Muattilah wa al-Jahmiyyah, al_kafiyah fi al-Intishari al-Firqah al- Najiyah, Hadi al-Arwah ila bilad al-Afrah, Al-Ruh, Al-Ilmu,Al-Syifa Ahlu al-Nar dan Ighatsah al-Lugfan min Masyayid al-syaithan, Ighatsah al-Lugfan fi Hukmi Talak al-Ghadhban.

       d.   Konsep Pendidikan Anak Ibn Qayyim Al-Jawziyah

          konsep pendidikan Ibn Qayyim al-Jauzyyah ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Pandangan Ibn Qayyim tentang Pendidik

           Pendidik (guru) dan atau orang tua merupakan elemen pendidikan yang sangat menentukan sukses tidaknya pendidikan untuk anak-anak. Peran dan tanggung jawab pendidik tidak hanya terbatas pada mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan tidak pula merasa cukup hanya dengan mengembangkan sisi ilmiah belaka dengan memberikan teori-teori keilmuan, tetapi lebih dari itu, pendidik bertanggung jawab mengawasi, membimbing dan mengarahkan serta memberikan ruang gerak anak-anak untuk dapat mengembangkan kreativitas, potensi-potensi dan kemampuan dasarnya.

2) Pandangan Ibn Qayyim Al-Jawziyah tentang Peserta Didik

           Dalam mendidik anak, tentunya kita tidak bisa lepas dari perbedaan individual. Selalu harus kita perhatikan potensi si anak, normalkah, superiorkah atau kurang dari normal. Dengan mengetahui potensi anak dan bakat-bakatnya, maka tujuan pendidikan anak dapat diarahkan sesuai dengan kemampuan untuk mencapainya. Pemikiran Ibn Qayyim tentang peserta didik dan adab-adabnya, perlu dijabarkan sebagai sebuah rumusan yang harus difahami secara menyeluruh oleh pendidik. Dalam kontek pendidikan anak prasekolah, ini merupakan bagian dari tanggung jawab pendidik untuk dapat menata secara sabar dan seksama, bagaimana anak-anak dapat berkembang dengan baik baik di dalam lingkungan kelas maupun di luar kelas. .

3) Tujuan Pendidikan Anak

          Di dalam kitabnya Tuhfatul Maudud bi ahkamil Maulud, Ibn Qayyim Al-Jauzyyah memfokuskan beberapa tujuan pendidikan anak usia prasekolah sebagai berikut :

a.        Menanamkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya pada diri anak semenjak usia dini, sehingga pada saat dewasa telah melekat dan menjadi bagian penting dalam dirinya

b.      Meningkatkan kesehatan akal dengan menjauhkan setiap sesuatu yang menakutkan dan mengagetkan mereka, karena hal itu akan berpengaruh pada akalnya.

c.       Memperhatikan masalah akhlak (tarbiyah khuluqiyah) dan membiasakan anak dengan kata-kata yang baik dan indah, terpuji, mencintai kebaikan dan jera terhadap keburukan, dan

d.      Menjaga serta mengembangkan skill, kecerdasan dan jiwa anak, sehingga menjadi sosok yang mempunyai jati diri dan kepribadian yang kokoh.

         Beberapa pandangan Ibn Qayyim Al-Jauzyyah tentang aspek-aspek pendidikan anak usia prasekolah, sebagai berikut:

1.      Aspek Spiritual (Tarbiyah Imaniyah)

2.      Aspek Moral (Tarbiyah Khuluqiyah)

3.      Aspek Fisik (al-Jismiyah)

4.      Aspek Sosial (al-Tarbiyyah Ijtimaiyyah)

5.      Aspek Mental-Intelektual

C. Menurut Ibn Sina

a.       Biografi Ibnu Sina

          Ibnu Sina memiliki nama lengkap Abu Ali Al Husain bin Abdulloh Al Hasan bin Ali bin Sina. Dia dilahirkan pada tahun 370 H (980 M) di desa Afsyanah daerah dekat Bukhara, dan wafat pada tahun 428 H (1038 M) di daerah Hamadzan.Ayahnya bernama Abdulloh, seorang yang tinggal di wilayah Balk, yaitu suatu kota yang terletak diantara Georgia dan Turkistan.Ibnu Sina dianggap berkebangsaan campuran antara Arab dan Turki, sebab Ibunya (Sattarah) berkebangsaan Arab, dan Ayahnya berkebangsaan Turki yang berasal dari Balk.

        b.  Karya-karya

1.      Qonun fi Thib

2.      Asy-Syifa

3.      Lisanul Arab

4.      Risalah As-siyasah

         c.  Strategi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Perspektif Ibnu Sina

          Anak merupakan amanah yang titipkan Alloh SWT kepada orangtua. Oleh sebab itu, ketika anak terlahir kedunia, maka orangtua harus siap untuk mendidiknya dengan model pendidikan Islam untuk menuju manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh SWT.Strategi pendidikan anak usia dini menurut Ibn Sina sebagai berikut :

1.      Memberi nama yang baik kepada anaknya (ihsan tasmiyatih)

2.      Membiasakan perilaku, ucapan dan penampilan yang terpuji (riyadhoh akhlak)

3.      Memberikan pujian dan hukuman dalam mendidik anak (tarhib dan targhib)

4.      Menanamkan nilai sosial pada anak seperti rasa kasih sayang terhadap orang lain.

D. Menurut Al-Ghazali

a.       Biografi

         Imam al-Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Tusi al-Ghazali.Lahir pada tahun 450 H/1058 M, di kampung kecil bernama Gazalah di daerah Tus di wilayah Khurasan. Ia adalah seorang pemikir dan penulis muslim yang produktif. Ayahnya seorang pengikut tasawuf yang shaleh, meninggal dunia ketika al-Ghazali masih kecil. Sebelum ayahnya wafat, ia telah menitipkan anaknya kepada seorang guru sufi untuk mendapatkan pemeliharaan dan bimbingan dalam hidupnya.

        b.   Anak Dalam Pandangan Al-Ghazali

          Islam memandang bahwa anak adalah amanat yang diberikan Allah kepada orang tua. Ia hadir tanpa diminta, ia memiliki dunia tersendiri. Ia adalah generasi penentu masa depan.Sebagaimana pandangan Islam, al-Ghazali melihat, bahwa anak adalah sebagai amanat bagi orang tuanya. Ia bersih bagaikan mutiara,garis dan corak lukisan dalam dirinya akan mewarnainya, bila baik, baik pula bentuk lukisannya, dan bila buruk, buruk pula tabita dan perangainya.

        c.  Tujuan Pendidikan Anak

           Pendidikan sebagai suatu proses, ia harus berakhir pada suatu muara. Muara yang dimaksudkan di sini adalah tercapainya tujuan pendidikan.Dalam upaya mendidik anak, al-Ghazali lebih memfokuskan pada upaya untuk mendekatkan anak kepada Allah.Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan utama mempelajari ilmu pengetahuan adalah untuk mencapai kesempurnaan dan keutamaan Kesempurnaan dan keutamaan yang dimaksud adalah kesempurnaan dan keutamaan bidang di dunia dan mencapai ketumaan hidup di akherat.

         d.  Metode Pendidikan Akhlak Bagi Anak

          Akhlak menurut Al-Ghazali adalah statu sikap yang mengakar dalam jira yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu pemikiran dan pertologan. Jika sikap itu darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi akal maupun syara’, maka ia disebut akhlak yang baik, dan jira yang lahir darinya perbuatan yang tercela,maka sikap tersebut disebut akhlak buruk.

           Dengan demikian, upaya pendidikan anak hendaknya senantiasa ditekankan pada terbentuknya akhlak dan budi pekerti yang baik.Dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik, guru atau pendidik oleh al-Ghazali diibaratkan sebagai dokteryang mengobati pasien sesuai dengan penyakit yang dideritanya.Demikian juga guru dalam menanamkan nilai-nilai moral harus pandai-pandai memilih dan menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.

           Anak adalah sosok yang sedang tumbuh dan berkembang. Ia belum mampu berfikir logis dan memahami hal-hal yang abstrak atau dengan kata lain, ia belum mengenal arti kewibawaan, sehingga metode mendidik yang sesuai dengan kondisi mereka adalah metode pembiasaan,latihan dan contoh tauladan. Atau juga bisa menggunakan dressure.

 

 

 

           

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

          Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dimana anak dapat mengeksplorasi dirinya.

          Dengan adanya teori-teori dari para ahli mengenai perkembangan Anak usia Dini, sangatlah membantu tenaga pengajar, khususnya pada PAUD untuk memahami bagaimana perkembangan anak, baik dari motorik,sosial,dan emosional.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad Atabik dan Ahmad Burhanuddin, journal.iainkudus.ac.id

Rosidi, jurnal. lp2msasbabel.ac.id

Moh. Farhan, digital library.ump.ac.id

M. Miftahul Ulum, core.ac.uk