MAKALAH
SEJARAH
PEMIKIRAN PAUD DAN PARADIGMA
TOKOH
MUSLIM
Disusun
untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Konsep Dasar PAUD
Dosen Pengampu : Ibu Lathifah, S.
Pd. I, M. Pd.l
Disusun Oleh :
1. Siti masyitoh
2. Reyna Anastasia
3. Alifta Nuur Fadhilah
4. Sisiliana Raisyah
Rosiana
5. Choirunnisa
6. Puja Aulia
7. Nanda syifa Faridah
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Konsep Dasar PAUD,dengan judul
"Sejarah Pemikiran dan Paradigma Tokoh Muslim".
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan
doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Majalengka,
09 Oktober 2020
Kelompok
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................
I
KATA PENGANTAR
................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................
III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
................................................................... 4
B. Rumusan Masalah
............................................................. 4
C. Tujuan
Pembelajaran ......................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Menurut Nashih
Ulwan ....................................................... 5-6
B. Menurut Ibn Qoyyim
Al-Jawziyah ...................................... 6-8
C. Menurut Ibn Sina .................................................................
8-9
D. Menurut Al-Ghozali
............................................................ 9-10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................ 10
B. Daftar Pustaka
................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelaksanaan
Pendidikan Anak Usia Dini ini tidak terlepas dari teori-teori yang di sampaikan
oleh para ahli, baik ahli psikologi, filsuf, dan pemerhati
pendidikan.Teori-teori serta aliran-aliran tersebut sangat membantu guru-guru
saat ini dalam menghadapi Anak Usia Dini, metode apa yang harus dilakukan untuk
mengajar anak dan bagaimana menghadapi anak serta perilaku-perilakunya.
Makalah ini akan
membahas mengenai tokoh-tokoh beserta pemikirannya mengenai pendidikan Anak
Usia Dini, serta membahas mengenai teori-teori yang dipergunakan dalam
mengembangkan program pada pendidikan Anak Usia Dini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
sejarah pemikiran PAUD.
2. Bagaimana konsep
pendidikan AUD menurut tokoh-tokoh muslim ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui
sejarah pemikiran PAUD
2. Untuk mengetahui
metode-metode yang bisa dilakukan untuk mengajar AUD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menurut Nashih
Ulwan
a. Biografi
Abdullah Nashih Ulwan adalah seorang
tokoh muslim, lahir dikota Halab, Suriah pada tahun 1928. Tepatnya di daerah
Qodhi Askar yang teletak di Bandar Halab, Syiria.8 Nama lengkapnya adalah
Al-Ustadz Syaikh Abdullah Nashih Ulwan, selanjutnya disebut Nashih
Ulwan.Ayahnya, Syeikh Said Ulwan adalah seorang yang dikenal di kalangan
masyarakat sebagai seorang ulama dan tabib yang disegani. Said Ulwan dapat
mengobati berbagai penyakit dengan ramuan akar kayu yang dibuat sendiri.
b.
Pendidikan
Syeikh Said Ulwan menyekolahkan beliau ke
Madrasah Agama untuk mempelajari ilmu agama dengan cara yang lebih luas.Pada
tahun 1949 beliau memperoleh ijazah menengah agama kemudian melanjutkan studi
di salah satu pusat pengajian di Mesir dalam bidang Syariah Islamiah.Ulwan
memasuki Universitas al Azhar pada tahun berikutnya dan memperoleh ijazah
pertama dalam Fakultas Ushuluddin pada tahun 1952. Dan melanjutkan S-2 di
perguruan tinggi lulus pada tahun 1954 dan menerima ijazah spesialis bidang
pendidikan setaraf dengan Master of Arts (MA).
c. Peran Dalam Dunia Pendidikan
Nashih Ulwan adalah orang yang pertama
kali memperkenalkan mata pelajaran Tarbiyah Islamiyah sebagai pelajaran dasar
di sekolah. Pada perkembangan selanjutnya, pelajaran Tarbiyah Islamiyah ini
menjadi mata pelajaran wajib yang harus diambil murid-murid di sekolah menengah
di seluruh Suriyah.Ulwan menjadikan universitas sebagai senjata tarbiyah yang
sangat berkesan dalam mendidik generasi bangsa yang akan datang. Prinsip yang
digunakan ialah guru sebagai orang tua, mendidik mereka seperti mendidik
anak-anak sendiri. Ulwan telah meletakkan pondasi yang sangat tinggi dalam
pendidikan, yaitu membawa dan membimbing pelajar ke arah mencintai Islam dan
beramal dengannya serta sanggup melakukan apa saja untuk memenangkan Islam.
1. Konsep Pendidikan Perspektif Abdullah Nashih Ulwan
Anak merupakan
anugerah Allah yang terbesar yang diberikan kepada orang tua. Disamping sebagai
anugerah, anak merupakan amanat yang dibebankan ke pundak orang tuaNashih Ulwan
berpendapat bahwa seorang anak yang dilahirkan adalah ibarat kertas putih yang
bersih dari apapun. Pendidiklah (orang tua) yang mendidik mereka dan membentuk
kepribadian mereka sesuai apa yang diajarkan, dicontohkan, dibiasakan kepada mereka.Sebagai pendidik anak, orang tua dan
guru harus mengetahui aspek-aspek pendidikan apa saja yang harus diperhatikan.
Nashih Ulwan telah mengidentifikasi
aspek-aspek pendidikan yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh seorang
pendidik dalam mendidik anak didiknya, aspek-aspek pendidikan tersebut
meliputi: pendidikan iman, pendidikan moral, pendidikan mental, pendidikan
fisik, pendidikan intelektual, pendidikan sosial.
Abdullah Nashih Ulwan telah merangkum
beberapa metode yang efektif dalam mendidik anak. Secara eksplisit Nashih Ulwan
mengemukakan 5 metode pendidikan dalam buku tersebut, yaitu:
a.
Pendidikan dengan keteladanan
b.
Pendidikan dengan kebiasaan (pengulangan)
c.
Pendidikan dengan nasihat
d.
Pendidikan dengan memberikan perhatian dan pengawasan
Berikut ini beberapa aspek yang harus
diperhatikan oleh pendidik menurut Abdullah Nashih Ulwan :
a.
Perhatian segi keimanan pada anak
b.
Perhatian segi moral anak
c.
Perhatian segi mental dan intelektual anak
d.
Perhatian segi jasmani anak
e.
Perhatian segi psikologi anak
f.
Perhatian segi sosial anak
B. Menurut Ibn Qoyyim
Al-Jawziyah
a.
Riwayat Hidup Ibn Qayyim Al-Jawziyyah
Ibn Qayyim
Al-Jauzyah adalah seorang ahli fiqh, Muhaddits, Mufassir, ahli Nahwu, Ushuli
dan Mutakallim yang hidup pada abad 8 H/13 M. Nama lengkapnya adalah Abu
Abdillah Syams al-Din Muhammad Ibn Abi Bakr Ibn Ayyub ibn Sa'ad Ibn Harits Ibn
Makkiy Zany al-Din al-Zur'iy al-Dimasyqy. Ibnu Qayyim lahir pada tanggal 7
Safar tahun 691 H bertepatan dengan 29 Januari 1292 M di Azra, salah satu desa
di Damaskus .
b.
Riwayat Pendidikan Ibn Qayyim Al-Jawziyah
Ibn Qayyim
Al-Jawziyyah memulai pendidikannya di madarasah al- Jawziyyah di bawah
pengawasan langsung dari ayahnya yang ketika itu adalah pengelola madarasah
tersebut. Al-Jawziyyah adalah nama sekolah di Damaskus yang dibangun oleh
seorang yang dikenal dengan nama Abdurrahman al-Jawzy. Madarasah ini merupakan
salah satu madarasah Hambaliyyah terbesar di kota Damsyik ketika itu.
Selanjutnya ia pernah melakukan rihlah ilmiyah ke Mesir dan ke Mekkah.
c. Karya-karya Ibn
Qayyim Al-Jawziyyah dan Karakteristik Pemikirannya
Karya-karya Ibn Qayyim Al-Jawziyyah meliputi
berbagai bidang ilmu antara lain: Tafsir, Fiqh, Hadits, Ilmu Kalam, Tasawwuf,
Sejarah dan juga Kimia. Di antara karya-karya Ibn Qayyim Al-Jawziyyah yang
terkenal adalah: Bidang Tafsir: Tafsir al-Qayyim , al-Tibyan Fi Aqsam
al-Qur'an, Tafsir al-Fatihah, Tafsir al-Mu'awwidzatain dan Usdhul al-Tafsir.
Bidang Hadits: Hadits al-Manar al-Munif fi al-Shahih wa al-Dhaif, Tahdzib al-
Sunnah abi Dawud, Al-Wabil al-Shayyib min Kalam al-Thayyib,dan al-Da'I ila
Asyarf al-Masa'i. Bidang Fiqh dan Ushul Fiqh: I'lamal-Muwaqqi'in an Rabb
al-'Alamin , Al-Shalat wa Ahkam Tarikhiha, Jawab al-Kafi Liman Saal 'an al-Dawa
al-Syafi, Tuhfat al-Wadud bi akhkam al-Maulud, Hukmu Ighmami Hilali Ramdhan,
Nikah al-Muhrim, Raf'u al-Yadain fi as-Shalah, bayan al-Dalil 'ala Istghnai
al-Musabaqah 'an al-Tahlil, Al-Thuruq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al-Syar'iyyah
dan al-Tahlil fi Maa Yahillu waYahrimu min Libas al-Harir.Bidang Ilmu kalam/
Teologi dan filsafat: Miftah dar al-Sa'adah, Syifa al-'Alil fi al-Qadha wa
al-Qadar wa al-Hikmah wa al-Ta'lil, Ijtima' al-Juyus al-Islamiyah 'ala Ghawz
al-Muattilah wa al-Jahmiyyah, al_kafiyah fi al-Intishari al-Firqah al- Najiyah,
Hadi al-Arwah ila bilad al-Afrah, Al-Ruh, Al-Ilmu,Al-Syifa Ahlu al-Nar dan
Ighatsah al-Lugfan min Masyayid al-syaithan, Ighatsah al-Lugfan fi Hukmi Talak
al-Ghadhban.
d. Konsep Pendidikan Anak Ibn Qayyim
Al-Jawziyah
konsep
pendidikan Ibn Qayyim al-Jauzyyah ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1) Pandangan Ibn Qayyim tentang
Pendidik
Pendidik (guru) dan atau orang tua
merupakan elemen pendidikan yang sangat menentukan sukses tidaknya pendidikan
untuk anak-anak. Peran dan tanggung jawab pendidik tidak hanya terbatas pada
mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan tidak pula merasa cukup
hanya dengan mengembangkan sisi ilmiah belaka dengan memberikan teori-teori
keilmuan, tetapi lebih dari itu, pendidik bertanggung jawab mengawasi,
membimbing dan mengarahkan serta memberikan ruang gerak anak-anak untuk dapat
mengembangkan kreativitas, potensi-potensi dan kemampuan dasarnya.
2) Pandangan Ibn Qayyim
Al-Jawziyah tentang Peserta Didik
Dalam mendidik anak, tentunya kita
tidak bisa lepas dari perbedaan individual. Selalu harus kita perhatikan potensi
si anak, normalkah, superiorkah atau kurang dari normal. Dengan mengetahui
potensi anak dan bakat-bakatnya, maka tujuan pendidikan anak dapat diarahkan
sesuai dengan kemampuan untuk mencapainya. Pemikiran Ibn Qayyim tentang peserta
didik dan adab-adabnya, perlu dijabarkan sebagai sebuah rumusan yang harus
difahami secara menyeluruh oleh pendidik. Dalam kontek pendidikan anak
prasekolah, ini merupakan bagian dari tanggung jawab pendidik untuk dapat
menata secara sabar dan seksama, bagaimana anak-anak dapat berkembang dengan
baik baik di dalam lingkungan kelas maupun di luar kelas. .
3) Tujuan
Pendidikan Anak
Di dalam kitabnya Tuhfatul Maudud bi
ahkamil Maulud, Ibn Qayyim Al-Jauzyyah memfokuskan beberapa tujuan pendidikan
anak usia prasekolah sebagai berikut :
a.
Menanamkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
pada diri anak semenjak usia dini, sehingga pada saat dewasa telah melekat dan
menjadi bagian penting dalam dirinya
b.
Meningkatkan kesehatan akal dengan menjauhkan setiap sesuatu
yang menakutkan dan mengagetkan mereka, karena hal itu akan berpengaruh pada
akalnya.
c.
Memperhatikan masalah akhlak (tarbiyah khuluqiyah) dan
membiasakan anak dengan kata-kata yang baik dan indah, terpuji, mencintai
kebaikan dan jera terhadap keburukan, dan
d.
Menjaga serta mengembangkan skill, kecerdasan dan jiwa anak,
sehingga menjadi sosok yang mempunyai jati diri dan kepribadian yang kokoh.
Beberapa pandangan Ibn Qayyim
Al-Jauzyyah tentang aspek-aspek pendidikan anak usia prasekolah, sebagai
berikut:
1.
Aspek Spiritual (Tarbiyah Imaniyah)
2.
Aspek Moral (Tarbiyah Khuluqiyah)
3.
Aspek Fisik (al-Jismiyah)
4.
Aspek Sosial (al-Tarbiyyah Ijtimaiyyah)
5. Aspek Mental-Intelektual
C. Menurut Ibn Sina
a.
Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina memiliki nama lengkap Abu Ali Al Husain bin Abdulloh
Al Hasan bin Ali bin Sina. Dia dilahirkan pada tahun 370 H (980 M) di desa
Afsyanah daerah dekat Bukhara, dan wafat pada tahun 428 H (1038 M) di daerah
Hamadzan.Ayahnya bernama Abdulloh, seorang yang tinggal di wilayah Balk, yaitu
suatu kota yang terletak diantara Georgia dan Turkistan.Ibnu Sina dianggap
berkebangsaan campuran antara Arab dan Turki, sebab Ibunya (Sattarah)
berkebangsaan Arab, dan Ayahnya berkebangsaan Turki yang berasal dari Balk.
b. Karya-karya
1.
Qonun fi Thib
2.
Asy-Syifa
3.
Lisanul Arab
4. Risalah As-siyasah
c. Strategi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Perspektif Ibnu Sina
Anak merupakan
amanah yang titipkan Alloh SWT kepada orangtua. Oleh sebab itu, ketika anak
terlahir kedunia, maka orangtua harus siap untuk mendidiknya dengan model
pendidikan Islam untuk menuju manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh
SWT.Strategi pendidikan anak usia dini menurut Ibn Sina sebagai berikut :
1.
Memberi nama yang baik kepada anaknya (ihsan tasmiyatih)
2.
Membiasakan perilaku, ucapan dan penampilan yang terpuji
(riyadhoh akhlak)
3.
Memberikan pujian dan hukuman dalam mendidik anak (tarhib dan
targhib)
4. Menanamkan nilai sosial pada
anak seperti rasa kasih sayang terhadap orang lain.
D. Menurut Al-Ghazali
a.
Biografi
Imam al-Ghazali,
nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad bin Ahmad al-Tusi al-Ghazali.Lahir pada tahun 450 H/1058 M, di kampung
kecil bernama Gazalah di daerah Tus di wilayah Khurasan. Ia adalah seorang
pemikir dan penulis muslim yang produktif. Ayahnya seorang pengikut tasawuf
yang shaleh, meninggal dunia ketika al-Ghazali masih kecil. Sebelum ayahnya
wafat, ia telah menitipkan anaknya kepada seorang guru sufi untuk mendapatkan
pemeliharaan dan bimbingan dalam hidupnya.
b. Anak Dalam Pandangan Al-Ghazali
Islam memandang
bahwa anak adalah amanat yang diberikan Allah kepada orang tua. Ia hadir tanpa
diminta, ia memiliki dunia tersendiri. Ia adalah generasi penentu masa
depan.Sebagaimana pandangan Islam, al-Ghazali melihat, bahwa anak adalah
sebagai amanat bagi orang tuanya. Ia bersih bagaikan mutiara,garis dan corak
lukisan dalam dirinya akan mewarnainya, bila baik, baik pula bentuk lukisannya,
dan bila buruk, buruk pula tabita dan perangainya.
c. Tujuan Pendidikan Anak
Pendidikan
sebagai suatu proses, ia harus berakhir pada suatu muara. Muara yang
dimaksudkan di sini adalah tercapainya tujuan pendidikan.Dalam upaya mendidik
anak, al-Ghazali lebih memfokuskan pada upaya untuk mendekatkan anak kepada
Allah.Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan utama mempelajari ilmu pengetahuan
adalah untuk mencapai kesempurnaan dan keutamaan Kesempurnaan dan keutamaan
yang dimaksud adalah kesempurnaan dan keutamaan bidang di dunia dan mencapai
ketumaan hidup di akherat.
d. Metode Pendidikan Akhlak Bagi Anak
Akhlak menurut
Al-Ghazali adalah statu sikap yang mengakar dalam jira yang darinya lahir
berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu pemikiran dan
pertologan. Jika sikap itu darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik
dari segi akal maupun syara’, maka ia disebut akhlak yang baik, dan jira yang
lahir darinya perbuatan yang tercela,maka sikap tersebut disebut akhlak buruk.
Dengan demikian, upaya pendidikan
anak hendaknya senantiasa ditekankan pada terbentuknya akhlak dan budi pekerti
yang baik.Dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik, guru atau
pendidik oleh al-Ghazali diibaratkan sebagai dokteryang mengobati pasien sesuai
dengan penyakit yang dideritanya.Demikian juga guru dalam menanamkan
nilai-nilai moral harus pandai-pandai memilih dan menggunakan metode yang tepat
dan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
Anak adalah
sosok yang sedang tumbuh dan berkembang. Ia belum mampu berfikir logis dan
memahami hal-hal yang abstrak atau dengan kata lain, ia belum mengenal arti
kewibawaan, sehingga metode mendidik yang sesuai dengan kondisi mereka adalah
metode pembiasaan,latihan dan contoh tauladan. Atau juga bisa menggunakan
dressure.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,
pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan yang kondusif
dimana anak dapat mengeksplorasi dirinya.
Dengan
adanya teori-teori dari para ahli mengenai perkembangan Anak usia Dini,
sangatlah membantu tenaga pengajar, khususnya pada PAUD untuk memahami
bagaimana perkembangan anak, baik dari motorik,sosial,dan emosional.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Atabik dan Ahmad Burhanuddin, journal.iainkudus.ac.id
Rosidi, jurnal. lp2msasbabel.ac.id
Moh. Farhan, digital library.ump.ac.id
M. Miftahul Ulum, core.ac.uk